SERANG, - Biddokkes Polda Banten talkshow dalam program kentongan RRI radio tanggap bencana di Radio Republik Indonesia (RRI) Banten Jl. Lingkar Selatan Ciracas, Kota Serang pada Selasa (22/03).
Dalam talkshow ini yang menjadi narasumber yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dr. dr. Hj Ati Pramudji Hastuti, MARS, Kabiddokkes Polda Banten yang diwakili oleh Ipda dr. Triyono, dan Dewan Masjid Provinsi Banten Ustadz Deni menjelaskan perkembangan Covid-19 di Provinsi Banten jelang bulan suci Ramadhan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dr. dr. Hj Ati Pramudji Hastuti menjelaskan perkembangan Covid-19 di Provinsi Banten.
"Berdasarkan Inmendagri yang terbaru berakhir nanti di tanggal 25 Maret Provinsi Banten dari 8 kabupaten atau kota yang ada 5 diantaranya masuk ke dalam PPKM level 2 yaitu zona resiko ringan dan untuk yang lainnya seperti kota Serang Cilegon dan Pandeglang itu masuk ke dalam PPKM level tiga yaitu zona resiko sedang gimana perbedaan ini tentu dengan aktivitas sosial mobilitas masyarakat yang ada di lapangan di berbagai sektor terkait, " kata Ati Pramudji.
Selanjutnya Ati Pramudji menyampaikan dari awal adanya Covid-19 yaitu di bulan Maret tahun 2020 sampai dengan 2022 ini kita sudah ulang tahun yang artinya itu yang ada di Banten sebanyak 280.000 kasus.
"Dari kasus tersebut saat ini tingkat kesembuhannya sudah sangat tinggi yaitu sekitar 97?n yang masih dirawat baik dirawat isolasi maupun di rumah sakit itu masih ada sekitar 2% sedangkan tingkat kematian kita memang cukup rendah yaitu di angka 1%, " ujarnya.
Ati Pramudji menjelaskan dalam menghadapi perkembangan Covid-19 di Provinsi Banten ini.
"Dalam perkembangan Covid-19 Banten menghadapi 3 kali gelombang yang tinggi yang pertama di gelombang pertama dengan varian alfa beta dan kemudian tahun 2021 mengalami gelombang kedua dengan varian delta yang saat itu benar-benar luar biasa dimana kasus banyak dan tingkat kematiannya luar biasa saat gelombang kedua, namun untuk gelombang ketiga ini kita juga sudah terlepas dari gelombang ke-3 Alhamdulillah meskipun kita pernah mencapai puncak divarian omicron kemarin itu tepatnya di tanggal 12 Februari itu sampai diangkat 7.283 kasus perhari saat ini semakin lama semakin turun dan harapannya kita bisa keluar dari pandemi covid naikin menjadi endemik, jelang Ramadhan ini semoga semakin menurun dan bisa menjalankan ibadah seperti sediakala." tutupnya.
Sementara itu Ipda dr. Triyono menjelaskan mengenai Covid-19 varian Omicron yang sangat cepat menular.
"Gejala-gejala yang ditimbulkan dari Covid-19 varian Omicron yaitu tenggorokan terasa gatal, namun bukan batuk, sakit kepala, nyeri otot di beberapa bagian anggota tubuh, merasa kelelahan, tidak kehilangan indera perasa dan penciuman, demam seperti pada gejala flu, dan berkeringat di malam hari, " ungkapnya.
dr. Triyono mengatakan saat ini Covid-19 menurun dan semoga pandemi berubah menjadi endemik. "Saat ini perkembangan Covid-19 di Wilayah Hukum Polda Banten mengalami penurunan semoga untuk kedepan Covid-19 dapat hilang, " ujarnya.
Diakhir dr. Triyono mengajak kepada masyarakat agar tetap tidak abai Prokes dan yang belum melakukan vaksinasi untuk mengikuti vaksin.
"Kami mengajak kepada masyarakat untuk selalu taat Prokes walaupun perkembangan Covid-19 menurun jangan abai Prokes, untuk yang belum vaksin Polda Banten selalu menyediakan gerai vaksin untuk masyarakat yang dibuka setiap hari yaitu di Klinik Biddokkes Polda Banten dan di RS Bhayangkara Polda Banten." tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Dewan Masjid Provinsi Banten Ustadz Deni menjelaskan bahwa menjelang bulan suci Ramadhan Covid-19 yang telah menurun pelaksanaan ibadah di masjid akan berjalan dengan normal.
"Pelaksanaan ibadah umat Islam di masjid nampaknya akan normal jarak pun sudah mulai dirapatkan kemudian juga kegiatan-kegiatan saat Ramadhan itu relatif normal semoga Covid-19 dapat hilang untuk selamanya, " tandasnya**